Cara membaca hasil radiologi X-ray pada toraks dan menentukan interpretasinya...
Sumber: radiopaedia.org |
Yakni Bandingkan bagian kanan dan kiri. Bukan atas dan bawah.
Kemudian lengkapi ceklist sebagai pemandu kita dalam menginterpretasi:
1. Apakah foto sudah sesuai dengan yang diminta dan layak baca?
2. Foto/Hasil X-ray Layak baca atau tidak ? Jika goyang dan kabur rasanya juga sulit untuk di Interpretasi.
3. Tentukan jenis fotonya yakni AP/PA/Lateral.
Jadi apakah yang membedakan PA dan AP ?
Berdasarkan Posisi Sinar, Film, dan Pasien.
AP: Sinar-AnteriorPasien-Film (Biasanya dalam posisi duduk/berbaring atau supine
PA: Film-PosteriorPasien-Sinar (Selalu dalam Posisi Erect/Berdiri)
Gambaran Scapula: Pada AP berada didalam lapang paru sedangkan PA diluar paru.
Gambaran Clavicula: Pada AP mendatar dan tampaknya diatas lapang paru sedangkan PA terangkat keatas dan dibawah lapang apeks paru.
Jantung: AP: Ukurannya jadi lebih besar CTR: <55% artinya tidak membesar tapi tidak bagus untuk menilai CTR. Sedangkan PA: Ukuran menyerupai sebenarnya dan normal pada dewasa jika <50% dan anak-anak <55%. ( Syarat hitung CTR adalah menggunakan foto PA)
Gastric air Fluid: PA. Terlihat karena berdiri & AP tidak tampak jika pasien berbaring/supine
Sumber Gambar Silakan Klik |
4. Setelah menilai CTR ( CardioThoraxRatio), Lakukan penilaian jantung seperti ukurannya dan bentuknya.
5. Menilai aorta apakah terjadi elongation atau tidak. (Hint: dari puncak aorta ke garis penghubung klavikula jika <2 cm)
6. Aorta dilatasi ?? Jika jarak dinding lateral kiri aorta ke possesus spinosus >4cm maka dilatasi
7. Mediastinum Superior memanjang atau tidak ? Jika iya tanda-tanda Limfoma, Tiroid, Teratoma (Hint: Normalnya adalah <4cm)
8. Trakea tidak boleh mengalami deviasi atau harus lurus. Biasanya dinyatakan deviasi jika ada kolaps paru atau ateletaksis. Fibrosis akan menarik ke sisi yang sakit.
9. Hilus harusnya lebih kecil lebarnya dari trakea atau tidak menebal (9-16mm) (hint: hilus ada hubungan dengan a. pulmonalis)
10. Corakan Bronkovaskular semakin ke lateral harusnya semakin menipis. dibagi jadi 3 per satu lapang paru. Jangan lupa lihat pada lobus paru kanan dan kiri apakah ada ? Infiltrat, kesuraman atau konsolidasi
11. Diafragma+Sinus costofrenicus: Perhatikan apakah diafragma mengalami perubahan menjadi lebih mendatar (Hint: mendatar curiga ke PPOK), Tenting apakah ada? , Bulging ? Letaknya mengalami peninggian atau tidak? Tinggi dikatakan jika diafragma satu sisi lebih tinggi >2 Korpus vertebra daripada sisi lainnya. Normalnya sih hanya 1 korpus perbedaanya. (Hint: Tinggi berarti suspek kepada kejadian Hepatomegali & Abses Subfrenik)
Bagaimana dengan sinus costofrenicusnya ? JADI Sinus costofrenicus adalah Jika tumpul jangan-jangan tanda suspek efusi pleura. Normalnya harus lancip. Pleura normalnya tidak menebal.
12. Menentukan keadaan Tulang: Harusnya dalam keadaan baik jika tidak ada destruksi, lesi litik, dan lesi sklerotik. Keadaan Soft Tissue atau Jaringan: Harusnya tidak ditemukan adanya massa soft tissue yakni jika ada bisa jadi suspek ca mammae.
Kesan hasil Interpretasi bagian paling penting (Summary/Judgement)
Normalnya:
- Cor dan Pulmo dalam batas normal.
Abnormal: Sangat tergantung dari 12 langkah diatas ya. sesuai dengan yang ditemukan.
- Cor mengalami Kardiomegali dengan CTR >50% dan ditemukan adanya Infiltrat pada apeks paru bagian lobus atas kiri suspek TB.
- Mengapa Suspek karena kita tidak memeriksa pasien langsung sehingga hanya menduga dari hasil X-ray